Bicara
jenis perpustakaan, menurut UU no 43 tahun 2007 ada 5 jenis perpustakaan, Perpustakaan
Nasional, Perpustakaan Perguruan tinggi, Perpustakaan Sekolah, Perpustakaan Umum
dan Perpustakaan Khusus. Nah kalau begitu TBM masuk jenis yang mana ?
Perpustakaan bisa saja
disebut TBM, atau TBM bukan perpustakaan. Bisa juga Perpustakaan beda dengan
TBM, biasanya dilihat dari luasan ruang, kepemilikan dan jumlah koleksi yang
dimiliki. TBM memiliki ciri sebagai kepemilikan pribadi, dengan ruang berkisar
antara 3x4 4x6 atau 5x7 relatif tidak luas, sederhana, dengan rak buku yang
cukup menampung buku sekitar 500 – 2000 atau 3000 eksemplar buku. Peruntukannya
(user) adalah masyaraat umum yang ada di lingkungan TBM tersebut. Maka
TBM masuk kategori Perpustakaan Umum.
Ciri tersebut diatas
secara tidak langsung menjadi ciri umum keberadaan TBM di Indonesia, ditandai
juga dengan pengelolaan yang apa adanya, dengan data pengunjung dan peminjam
apa adanya dan sederhana. Perkembangan selanjutnya juga bergantung dari pemilik
dan kemampuan mengelola.
Seyogyanya kita bisa
mendifinisakn keberadaan TBM dengan mereview apa dan bagaimana TBM tersebut
harus di kelola dengan baik dan benar. A-Z TBM bisa di identifikasikan dengan 7
hal tersebut di bawah ini
TEMPAT
- RUANG
Tempat dikatakan baik
jika letaknya strategis, tapi jika kurang strategis maka dibutuhkan cara tepat
untuk bisa dikenal banyak orang dan ada daya tarik bagi orang untuk datang.
Berbagai cara bisa dilakukan, dan cara cara tersebut perlu di coba, misalkan
membuat promosi buku apa saja yang ada di TBM. Memudahkan layanan yang simple
dan mudah. Membuat orang merasa dilayani dengan baik dari sisi keramahan, ada
sesuatu manfaat ketika orang datang.
Ruang jika tidak terlalu
luas, maka penataan, dan kerapian perlu dipertimbangkan sehingga orang datang
merasa cukup nyaman, estetika, design dan pencahayaan menjadi pertimbangan
sehingga orang betah di dalamnya.
Jika ruang luas dan
halaman mencukupi maka perlu dimaksimalkan kemanfaatannya dengan berbagai
kegiatan yang membuat TBM serasa lebih hidup. Secara profesional Tempat dan
ruang sebuah perpustakaan mengikuti standar nasional perpustakaan, dan setiap ruang
perpustakaan dikatakan baik jika memiliki fasilitas lengkap.
KOLEKSI
Koleksi TBM yang lengkap
adalah keharusan, pengertian lengkap adalah memenuhi kreteria kelas yaitu 000 – 900 sesuai DDC (Decimal Deway
Clasification). Walaupun masing masing kelas memiliki porsi jumlah yang akan
disesuaikan dengan peminat baca dari pihak pengguna. Termasuk koleksi terbitan
lokal dan muatan lokal, berbagai disiplin ilmu, koleksi buku, non buku dan
koleksi untuk difable. Jumlah koleksi TBM sebanyak banyaknya sesuai kebutuhan
penggunanya.
Kata Kuncinya adalah TBM sebagai Agen Perubahan
PENGEMBANGAN KOLEKSI
1.
Pengembangan koleksi minimal tiga tahun :
harus dianggarkan secara rutin tahunan.
2.
Penambahan koleksi sebesar 5% dari jumlah
buku yang ada.
3.
Pengembangan koleksi mencakup : seleksi,
pengadaan, pengolahan, penyiangan, pelestarian (deposit)
4.
Pengembangan koleksi disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna.
CARA PENGEMBANGAN KOLEKSI
·
Kebijakan pengembangan dengan mengalokasikan
anggaran
·
Mendapatkan hibah buku dari pihak lain atau
stake holder yang terkait
·
Mencari donatur untuk pembelian buku ataupun
mendapatkan buku secara berkala
·
Melakukan silang layan dan TBM sejenis
dengan komitment yang terus menerus
PENERBIT YANG
DIREKOMENDASIKAN
Banyak sekali penerbit
buku bisa di cari di google http://resensibukukuj.blogspot.com/2011/08/daftar-website-penerbit-buku-ternama.html,
ada sekitar 98 penerbit
beserta situs nya. Bisa diakses untuk pemesanan buku secara langsung.
Discount buku antara 25 –
40 % tergantung kwalitas buku, jumlah buku yang dibeli dan pembayaran yang
dilakukan (Tunai atau kredit)
LAYANAN
Layanan disebut sebagai garis
depan (front) perpustakaan, memegang peran penting dalam melayani masyarakat.
Petugas layanan yang ramah, memahami dan mengerti koleksi kebutuhan pemustaka. Pemustaka
itu bisa terdiri dari perorangan, kelompok atau institusi. Semua harus dilayani
dengan baik. Pemustaka tidak saja meminjam buku, tapi bisa saja kerana
keperluan studi banding, penelitian, atau apa saja sesuai kebutuhan masing masing.
TBM itu terus berkembang sesuai jaman dan kebutuhan pemustaka. Sehingga layanan
harus menyesuaikan hal tersebut.
Kata
Kunci dari layanan adalah : kepuasan pelanggan (service satisfiction)
JAM LAYANAN
-
Layanan dibuka sesuai kebutuhan
masyarakat yang dilayani
-
Layanan idelanya 24 jam karena
merupakan publik service
-
Layanan disesuaikan dengan
aturan dan kebijakan masing masing institusi yang menaungi.
-
Layanan standarnya minimal 6 –
10 jam
JENIS DAN MODEL LAYANAN
Layanan terbuka
|
layanan dimana
pemustaka bebas memilih sendiri buku yang akan di baca/dipinjam. TBM harus
menyediakan loker atau penitipan tas.
|
Layanan tertutup
|
petugas melayani untuk
pengambilan buku yang dipilih/dibaca/dipinjam pemustaka.
|
Jenis Layanan
|
Referensi, sirkulasi,
penelusuran informasi, membaca ditempat, bimbingan pemustaka
|
PETUGAS LAYANAN (SDM)
-
Petugas TBM idealnya minimal
adalah 1 orang pustakawan dan 2 orang tenaga tehnis
-
Petugas TBM idealnya 1 orang per
25.000 penduduk untuk tingkat provinsi dan 1
orang untuk 5.000 penduduk untuk tingkat kabupaten.
-
Petugas TBM pendidikan minimal
SLTA, Diploma, Sarjana TBM untuk tingkat kecamatan, kabupaten dan Provinsi.
KARAKTER PETUGAS LAYANAN
-
Menarik, cantik atau tampan,
ramah, selalu rapi
-
Memahami koleksi dan klasifikasi
untuk memudahkan penelusuran
-
Memahami karakter (Behavior)
pemustaka
-
Responsif terhadap pengunjung
dan kondisi ruang TBM
-
Melakukan promosi dan marketing TBM
YANG HARUS DISIAPKAN
SEBAGAI PELENGKAP LAYANAN
-
Kerapian dan kebersihan ruang
-
Kenyamanan buat pengunjung
-
Penataan buku yang mudah
dilakukan penelusurannya
-
Fasilitas yang memadai termasuk
toilet, ruang ibadah, parkir, kantin dll.
PETUGAS LAYANAN YANG PALING DISUKAI
-
Ramah - Rapi
-
Pandai - Cerdas
-
Pengetahuan dan wawasan luas - Suka menolong
-
Kreatif - cantik/tampan
-
Responsif - Humoris
-
Memahami koleksi (mengusai) - Melayani dengan hati
-
Melayani dengan cepat - Melayani dengan keiklasan
-
Mudah mengenali nama pemustaka -
Menawarkan buku yang disukai pemustaka
-
Memahami perilaku dan kesukaan
pemustaka---- dll
BAGAIMANA SUPAYA TBM RAMAI
DIKUNJUNGI PEMUSTAKA
Semua bentuk layanan akan
dikendalaikan oleh sumber daya manusia yang ditunjang oleh banyak hal, seperti
kesejahteraan yang diperolehnya, kebijakan yang menaungi pekerjaannya,
lingkungan yang kondusif, passion, profesi yang prestisius atau yang diminati.
Jika semua hal sudah memenui persyaratannya maka menjadi mudah untuk
melakukan apa saja yang menjadi tujuan dan harapan banyak orang. Dalam TBM yang
diharapkan adalah peran dan manfaat TBM yang bisa dirasakan oleh masyarakat.
Akan muncul kreatifitas
secara maksimal jika petugas TBM bekerja dengan menyenangkan, kreatifitas itu
yang akan mempengaruhi layanan yang menyenangkan bagi pengunjung/pemustaka. Kreatifitas akan menciptakan
banyak hal yang bisa membawa perubahan bagi perpustakaan.
Melalui kreatifitas tercipta banyak hal untuk bisa menyenangkan bagi pemustaka.
Jadi salah satu untuk meramaikan TBM adalah dengan kreatifitas yang
teraktualisasi dengan berbagai kegiatan yang bisa membuat pemustaka senang.
Kreatifitas itu wujudnya
bermacam macam, ada yang terlihat hasilnya dengan kasad mata, terlihat apa yang
dikerjakan, tapi juga ada yang tiddak terlihat, contohnya adalah gagasan yang
bisa saja dilakukan orang lain , atau bermanfaat untuk orang lain. Kreatifitas
akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan atau memunculkan banyak pekerjaan
yang sifatnya bisa fleksible dan menyenangkan bagi pemustaka karena bisa
memenuhi kebutuhan pemustaka.
MENGENALI KEBUTUHAN
PEMUSTAKA
1.
Kebutuhan akan koleksi
2.
Kebutuhan berbagai macam
aktivitas
3.
Kebutuhan akan penelusuran
informasi dan pengetahuan
4.
Kebutuhan akan implementasi apa
yang di baca
5.
Kebutuhan menuliskan / publikasi
diri dan kemampuannya
6.
Kebutuhan berinteraksi kepada
sesama pemustaka atau membentuk komunitas
7.
Kebutuhan akan peningkatan
kapasitas diri dan mengembangkan untuk bisa mengubah taraf hidup yang lebih
baik
8.
Kebutuhan akan peningkatan
prestasi dan penyaluran hoby
9.
Kebutuhan akan hiburan yang mudah, murah dan menyenangkan
10.
Kebutuhan akan interaksi sosial
(sosialitas yang diakui)
11.
Dll
Keseluruhan kebutuhan
tersebut menjadi peluang bagi TBM untuk memenuhinya dengan berbagai kreatifitas
dan layanan yang dilengkapi fasilitas yang memadai. Sehingga petugas TBM dituntut
kemampuannya untuk jeli menangkap peluang, untuk mampu memenuhi kebutuhan
pemustaka. Jika sudah bisa dilaksanakan dengan baik, maka TBM akan terus ramai
dikunjungi masyarakat. Dan akan membawa dampak populer bagi petugasnya.
KERJASAMA
(NETWORKING)
Kerjasama terdiri dari
- Pemerintah
atau tokoh masyarakat sebagi pemegang regulasi dan pemilik anggaran
- Sesama
TBM : berbagi pengalaman dan ke sinergian
- Lembaga
donor (funding) baik swasta maupun pribadi
- Pengguna
: sekolah atau masyarakat umum
KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan
akan dipengaruhi oleh
- Faktor
usia
- Seberapa
kemampuan SDm mengelola kegiatan baik dari sisi kreativitas maupun skill
mengelola
- Dari
kesiapan pendanaan
- Kegiatan
harus menarik dan disukai oleh masyarakat
- Kegiatan
yang terkait literasi
PENDANAAN
Pendaan mencakup aspek
- Sumber
dana berasal dari mana
- Jumlah
dana yang diperoleh apakah akan mencukupi kebutuhan atau dibuat kebutuhan
seberapa baru dicarikan dananya atau sebaliknya
- Kegunaan
dana tersebut untuk keperluan apa saja atau dibuat post item anggaran
dengan skala prioritas berdasarkan urgensinya
REGULASI
Regulasi di lihat dari
mulai UU, PP, Perda maupun regulasi organisasi pendukung terlaksananya TBM bisa
berjalan baik dan bermanfaat. UU no 42 tahun 2007 sudah diatur dengan berbagai
pasal terkait Perpustakaan, di dalamnya jika di kaji juga memuat TBM sebagai
perpustakaan yang dimiliki masyarakat dan dipergunakan untuk masyarakat.
Perda masing masing
daerah berbeda bahkan ada yang belum memiliki Perda terkait Perpustakaan dan
Pengelolaannya
Kemudian jika TBM
merupakan institusi swasta atau lembaga yang memiliki pengurus maka regulasi
juga harus ada untuk menentukan arah organisasi dan kebijakan terkait manfaat
dan lainnya sehingga apa yang dilakukan memiliki indikator capaian untuk bisa
terukur . Hal tersebut sangat bermanfaat ketika dibuat analisis atau evaluasi
tingkat keberhasilan sejauhmana dampak nya terhadap perubahan yang terjadi di
masyarakat.