“Setiap dari kamu adalah Pemimpin”
Firman Allah“AKU” hendak menjadikan seorang
khalifah dimuka bumi”.......”Sungguh, AKU mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui” (2:30- Al-Baqoroh)*
Overview
Semua bisa, dan semua memiliki kesempatan yang sama untuk
menjadi PEMIMPIN yang membedakan adalah proses pencapaian menuju dan output
yang dihasilkan.
Pemimpin dalam skala yang paling kecil tentunya memimpin diri
sendiri untuk bisa menjadi baik dan terbaik. Memimpin diri sendiri untuk
minimalnya menjadi orang baik, yaitu yang bermanfaat bagi sesama. Memimpin diri
untuk bisa bermanfaat bagi sesama adalah
sebuah proses BAGAIMANA menjadi “bermanfaat” diantaranya bagaimana membantu
orang lain, memiliki kepedulian sosial, kepekaan terhadap apa yang terjadi,
sensi terhadap kebutuhan orang lain, kritis terhadap kondisi yang kurang baik.
Menjadikan diri kita menjadi bagian dalam sebuah proses perbaikan lingkungan
(sosial, ekonomi, moral, kebangsawanan dll).
Kemudian bagaimana proses bisa menjadi yang terbaik adalah
tercapainya sebuah prestasi ketika setelah menjadi “orang baik”. Ini sebuah proses peningkatan diri dari yang
baik menjadi terbaik. Prestasi itu banyak hal, tidak harus “Juara” tapi terbaik
dalam bidangnya. Apa beda Juara dengan yang terbaik ? Juara itu dalam sebuah
kompetisi tapi kalau yang terbaik itu menonjol, paling terlihat atau “BINTANG”
dalam bidangnya. Proses menjadi TERBAIK sangat dipengaruhi oleh banyak hal diantaranya
(sebagai landasan dasar) komitment
(istoqomah), tekun (konsisten), fokus, bersunguh sunguh.
PEMIMPI --N--
Apakah semua pemimpin (baca : individu) itu memiliki mimpi ?
atau menjadi Pemimpi ? PASTI, karena menjadi Pemimpi(n) saja itu sebenarnya MEDIA merealisasikan
mimpi mimpi yang dibangun yang endingnya adalah “SUKSES”.
Pemimpin akan
membangun imajinasi “KESUKSESAN” kemudian melaluinya dengan sebuah proses yang
menjadikannya SUKSES. Apapun impiannya maka bangunan kesuksesan menyertainya
untuk selalu di bawa serta dalam kehidupannya. Tahap demi tahap seorang pemimpi
mewujudkan mimpi mimpinya yang terkait dengan orang lain, apakah keluarga ,
masyarakat, bangsa dan negaranya.
Jika tidak memiliki landasan dasar (komitment, konsisten, fokus dan bersungguh
sungguh) maka bangunan kesuksesan mudah rapuh bahkan roboh. Karena kesuksesan
itu menjadi tolok ukur keberhasilan seorang Pemimpi-n-. Jika tidak memimiliki
mimpi yang baik maka tidak bisa menjadi pemimpi(n) yang baik pula. Atau menjadi pemimpin yang baik harus memiliki
impian besar yang bisa diwujudkan untuk kemanfaatan banyak orang.
Sebesar apakah seharusnya Mimpi seorang Pemimpin ? sebesar
kemampuannya meraih mimpi tersebut. Karena mimpi itu sama dengan Visi dan misi
yang HARUS bisa di capainya. Pemimpin harus berupa tidak saja sendiri tapi
membawa orang lain (yang disebut tim/masyarakat) dalam mewuudkan mimpi tersebut
(merealisasikan). Bagaimana ? PASTI BISA.
PEMIMPIN
Menjadi orang diantara sekian orang yang “PALING” . Paling
bisa, paling baik, paling pintar, paling cerdas, paling disukai, paling bisa
mempengaruhi. Karakter pemimpin tercermin dalam kebisaannya mempengaruhi,
mengarahkan, mengontrol, memotivias,
orang lain atau memprakarsai (idea), melakukan perubahan mencapai tujuan.
Lead à (Lebih Enak Ama Dia) = Pemimpin (Personil)
Leadership = Kepemimpinan (Karakter)
Ada yang memimpin ada yang dipimpin, keduanya harus saling,
bisa bekerjasama dengan baik, berkomunikasi dengan lancar, berkoordinasi dengan
sangat harmonis, dan bersama sama mewujudkan mimpi (Visi) yang menjadi tujuan.
Keduanya masuk dalam sebuah organisasi atau kelembagaan, baik yang bersifat formal
maupun non formal.
Pemimpin harus memiliki seni
memimpin atau seni mempengaruhi orang, sifat yang menyertainya akan mempengaruhi
kepemimpinannya, kharismatik, wibawa,
tegas, memiliki visi ke depan(visionary), religius, idealis (ideologi), menjadi
panutan (contoh) , amanah, komunikatif. Pemimpin tidak cukup hanya menjadi
orang baik saja, pemimpin harus memiliki visi, pemimpin yang tidak memiliki
visi dan karakter baik tidak akan memiliki jalan mencapai tujuan.
Jenis Pemimpin bisa di bagi menjadi 2 yaitu Pemimpin baru (the new leadership – Brymen), dan pemimpin penerobos (breakthrough leadership – Sarros dan
Butchatsky). Pemimpin baru memiliki sifat selalu melakukan
“perubahan/transformasi” terhadap ekternal, pemimpin penerobos memiliki
kemampuan mengubah apa yang dipimpinnya (internal) menjadi baik. Pemimpin yang ideal harus mampu melakukan
keduanya. Selengkapnya baca di http://id.wikipedia.org/wiki/Kepemimpinan.
Pemimpin mampu melihat sesuatu yang belum terlihat oleh orang orang yang
dipimpinnya. Pemimpin harus cerdas melihat peluang, pemimpin harus mampu menjadi wakil organisasi/lembaga/usaha
yang dipimpinnya. Menjadi wakil (Khalifah) bahagianya belakangan sengsaranya
duluan, artinya segala upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan mengerahkan
segala daya upaya, pikiran, waktu dan biaya dan jika sudah tercapai (sukses) maka
dinikmati bersama sama dan bila perlu pemimpin mendapatkan kebahagian
belakangan.
PEMIMPIN BUKAN PEMIMPI


Beberapa pertanyaan diatas
menjadi indikator bahwa anda bisa dan mampu menjadi pemimpin.
·
Kalau pemimpin menjadi cita cita maka wujudkan
cita cita itu secara benar dan lalui dengan benar.
·
Ketika menjadi pemimpin dan yang dipimpin
merasa nyaman maka anda menjadi pemimpin yang mengayomo, memotivasi, membuat
perubahan, mensejahterakan, mengubah keadaan menjadi baik.
·
Jika anda selalu bahagia dalam memimpin tidak
stress tidak tertekan maka anda menjadi pemimpin yang bijaksana
·
Jika ketika memimpin hidup menjadi lebih baik,
maka anda menjadi pemimpin yang sukses.
Ketika memimpin, pemimpin
pasti menghadapi permasalahan, permasalahan demi permasalahan pasti ada, cara
penyelesaian itulah sebuah proses yang akan menunjukkan anda sebagai pemimpin
yang bagaimana, seperti apa. Permasalahan internal dan ekternal muncul
bersamaan dan berganti sebagai pendewasaan. Manajemen lah yang akan mengatur bagaimana semua permasalahan
tersebut mampu diatasi. Manajemen adalah ilmu, dan diluar keilmuawan tersebut
ada Seni untuk mengelola manajemen tersebut, seni mengatur orang, seni
mengatasi strategi keberhasilan. Kenapa disebut seni ? Leadership skill, diawali
dari diri sendiri, bagaimana bisa fokus, instropeksi diri, kerja lebih baik,
peluang dan melihat lingkungan, mengelola waktu, melayani dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar