wah...jangan jangan salah ucap....
kata syukur muntah dari mulut lugunya
"aku habis kehilangan satu kardus majalah baru"
telingaku semakin terpasang dengan peka
cerita demi cerita meluncur dengan binar matanya
derita itupun dirasanya dengan rela
kaki pincangnya membawa dia
memutar balikkan duka dan bahagia
menyusuri stasiun tugu
kemudian menghilang....
bayangan wajahnya bersamaku menyusuri rel kereta
kerelaannya menghujam ulu hatiku
mensyukri yang hilang ?
malaikatkah dia?
pak Dul, aku mencarimu esok
mendapatkan satu mutiara hatimu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar